4.16.2007
SIAPA GILIRAN SELANJUTNYA...???
Monolog

Postingan kali ini sebenere bisa dibilang sudah telat banget. niate pengen updet dah lama cuma karena terhalang sakit yang mendera tubuh ini dan mengakibatkan diri saya tepar serta kehilangan suara merdu saya dan berganti dengan serak serak parau *seksi kek reza*. hampir selama seminggu kemarin harus bener bener istirahat n jaga kondisi badan.
dan harus dua kali pula saya musti bolak balik ke dokter untuk mengusir si batuk. baru deh... setelah 2 kali si batuk yang membandel mau pergi dari diri saya. jadilah selama seminggu kemarin bener bener gak bisa kemana mana. jangankan ngenet untuk keluar beli maem aja musti minta tolong. so bener bener istirahat total.

dibawah pengawasan dokter pribadi *sambil lirik akang yang duduk disebelah* yang selalu memantau kondisi saya via telpon sampai saya bener bener sembuh. dan setelah berjuang keras menahan untuk tidak makan semua makanan yang bisa membuat batuk saya semakin parah. walaupun terkadang bener bener pengen tetep saya tahan karena keingginan untuk sembuh lebih besar ketimbang tersiksa terlalu lama dalam kondisi batuk yang hanya akan membuat diri saya terkucilkan dikantor karena teman teman dikator takut tertular batuk. uhuk...uhuk... *kecian deh gue*.
sekarang Alhamdulillah sudah segeran n bisa beraktifitas lagi dengan lancar. Amin stop stop ya kok jadi kepanjangan gini monolognya, sebenernya yang mo dipoosting yang ini ni....


SIAPA GILIRAN SELANJUTNYA...???


Piala bergilir itu akhinya jatuh ketanggan mereka berdua Mas SAM dan Mbak YENI


SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU MAS SAM N MBAK YENI. SEMOGA MENJADI KELURGA YANG SAKINAH MAWARDAH DAN WAROHMAH. BAHAGIA SELALU SAMPAI KAKI NINEN YA.... AMIN.


Thanks to emak yang mau jadi salon dadakan dan menyulap kita semua jadi bidadari cantik.
4.02.2007
*Terlalu Cinta*
Jangan dekat atau jangan datang kepadaku lagi
Aku semakin tersiksa karena tak memilikimu
Kucoba jalani hari dengan pengganti dirimu
Tapi hatiku selalu berpihak lagi padamu

Mengapa semua ini terjadi kepadaku

Tuhan maafkan diri ini
Yang tak pernah bisa menjauh dari angan tentangnya
Namun apalah daya ini
Bila ternyata sesungguhnya aku terlalu cinta dia…

Tapi hatiku selalu berpihak lagi padamu

Mengapa semua ini terjadi kepadaku

Tuhan maafkan diri ini
Yang tak pernah bisa menjauh dari angan tentangnya
Namun apalah daya ini
Bila ternyata sesungguhnya aku terlalu cinta dia

Mengapa semua ini terjadi kepadaku

Tuhan maafkan diri ini
Yang tak pernah bisa menjauh dari angan tentangnya
Namun apalah daya ini
Bila ternyata sesungguhnya aku terlalu cinta dia…

Aku terlalu cinta dia…