Sudah setahun lebih berlalu, Tapi sampai detik ini entah kenapa aku masih sebel banget, atas tuduhan yang diberikan mantan teman kerja ku dulu. Padahal dulu hubungan kita baik banget. Dia sering curhat dan meminta tolong padaku. Dan akupun membantunya dengan iklas dan tulus tanpa mengharapkan balasan apapun kecuali persahabatan dan pertemanan yang indah dan tulus pula. Aku pikir Dia bener bener percaya dan tulus bersahabat sama Aku. Tapi ternyata Dia menuduhkan sesuatu yang tidak pernah terpikir sedikitpun olehku.
Suatu hari karena Dia salah satu teman terbaikku, waktu ditempat kerja. Aku menelponnya waktu Dia berulang tahun. Awalnnya Dia menyambut dengan senang dan bahagia serta disertain ucapan terima kasih, walaupun sudah tidak satu kantor lagi Aku masih inggat Dia.Tapi tak kusangka sangka tiba tiba Dia menayakan sesuatu yang membuatku sangat kaget, seperti disambar petir rasanya.
Dia bertanya “ yut.. kamu gak punya hubungan apa apa to sama suamiku???
Maksudnya ????? Aku sempet bertanya seperti itu.
Dia mulai bercerita padaku, Dia bilang suatu hari Dia mendapati HP suaminya dipasswod waktu ditanya si suaminya tidak menjawab. Kecurigaanya bertambah dan Dia mulai mencari tau apa sebenarnya yang terjadi pada suaminya, dan Dia menuduh suaminya selingkuh. Dia mendapat info dari seorang teman (teman kami itu satu kantor juga dengan kita) orang itu bilang “ perempuan itu satu kantor sama kita dan perempuan itu berasal dari yogya”. Dia langsung percaya, dan benar saja klo Dia langsung menuduh Aku. Karena akulah satu satunya perempuan single yang asalnya dari yogya dan satu kantor pula sama Dia dan suaminya. Dan celakanya waktu kabar itu dikonfirmasi kesuaminya. Silaki laki itu tidak berani menjawab dengan tegas bahwa itu tidak benar, melainkan hanya diam saja dan pada saat laki laki itu terpojok laki laki itu hanya bilang selingkuhannya itu masih kuliah disolo mereka hanya ketemu satu minggu sekali.
Astaufirulloh…….. Dan aku benar2 kaget campur tak percaya dan, dengan jelas dan tegas Aku menjawab “ LillahitaAlla Aku gak ada hubungan apa2 dengan suamimu, demi Allah dan Aku berani bersumpah dimasjid dan diatas Alquran”. Dan Dia sempat diam saja sambil menangis. Dia juga bilang “ sebenernya Dia juga gak percaya sama kabar itu, tapi Dia hanya ingin memastikan saja”. Sebelum pembicaraan itu kami akhiripun Dia juga sempat minta maaf padaku, bahwa Dia sudah menuduhku. Aku benar benar marah pada temanku, terutama suaminya itu. Kenapa laki laki itu mengkambing hitamkan Aku, Padahal Aku juga gak pernah punya masalah sama laki laki itu. Aku juga pernah meminta dipertemukan dengan suaminya itu untuk membuktikan kebenaran yang sebenernya dan Aku juga ingin melabrak dan mendaprat laki laki itu. Tapi Dia menolak karena Dia gak mau rumah tangganya berantakan. Pikirku waktu itu : Aku gak perduli. Toh Dia yang menyeret Aku masuk dalam masalah ini, Aku hanya ingin membuktikan bahwa aku benar benar tidak ada hubungan apa apa dengan suaminya dan Aku juga ingin membersihkan namaku karena Aku benar2 tidak terlibat dan tidak tau menahu sama sekali soal perselingkuhan suaminya itu. Dan pada saat Dia menuduhkan hal itu padaku, Aku juga sudah tidak sendiri. Aku punya pasangan yang lebih baik dari suaminya. Apa coba yang menarik dari suaminya????? Maaf sebelumnya bukanya aku merehkan, dari segi penghasilan : buat nyukupin keluarganya pun masih blum bisa. Dia sering curhat sama Aku bahwa gaji suaminya masih kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya makanya Dia harus ikutan kerja. Ganteng juga enggak??? Umur : udah tua. Sifat : juga kurang baik, tanggung jawab : gak ada. Aku juga bukan orang bodoh yang bisa suka begitu saja suka pada laki laki seperti itu apalagi laki laki itu beristri. Dekat aja engak, ngobrol juga enggak, apalagi smsan, kita berbicara hanya masalah pekerjaan saja, hanya seperlunya saja kalau bicara pada laki laki ini, selebihnya soal yang lain kami tidak pernah (berbicara, telepon, bercanda atapun ketemuan) sama sekali tidak pernah.
Dan yang lebih aku heran kenapa teman kami yang lain ada yang berani bilang bahwa selingkuhan suaminya itu satu kantor dan berasal dari yogya. Sampai sekarangpun aku hanya berdoa, semoga orang yang menghembuskan kabar itu mendapat balasan yang setimpal karena sudah memfitnaku.
Tapi jauh dilubuk hatiku akau bener bener kecewa sama temanku. Bahkan kekecewaan itu sekarang membukit menjadi sebuah benci yang aku sendiri tidak ingin memeliharanya. Tapi aku begitu sakit dan marah ketika menginggat kejadian itu. Dan sampai detik ini pun marah itu masih kurasa. Bahkan bertambah marah setiap aku menggitnya.
Aku ingin sekali membuktikan kebenaranya. Dan ingin sekali menghilangkan rasa kecewa dan marah ini dari hidupku.