9.11.2005
Dongeng Sebelum Bobo; Ayam Jago Kecil dan Anak Rubah

ADA seekor ayam jago kecil berbulu merah. Tidak jauh dari rumahnya, hidup seekor anak rubah berama induknya. Setiap pagi, anak rubah itu berkata pada induknya, "Bu, aku ingin sekali memakan Ayam Jago Kecil itu." "Coba saja tangkap," kata sang induk.


"Susah, Bu, jawab anak rubah. "Pintu rumahnya selalu tertutup."

"Kau kan seekor rubah. Kau lebih kuat. Carilah cara bagaimana menangkap ayam kecil itu!" omel induknya.

Esoknya, Anak Rubah pergi ke rumah Ayam Jago Kecil. Ia membawa karung dan seutas tali. Ia bersembunyi di dekat pintu. Tidak lama kemudian, Jago Kecil keluar mengambil air. Ia tak melihat Anak Rubah. Diam-diam rubah kecil itu masuk ke dalam rumah.

Ayam Jago Kecil kemudian kembali. Ketika masuk ke rumah ia terkejut melihat Anak Rubah.

"Pagi ini kau akan jadi sarapanku, teman! Hakhakhak.....," tawa Anak Rubah.

Ayam Jago Kecil segera melompat ke atas lemari. "Kau tak dapat menangkapku!" serunya.

Anak Rubah mencoba melompat ke atas lemari. Namun lemari itu terlalu tinggi buatnya. Anak Rubah segera mencari akal. Ia berpikir keras. Lalu katanya, "Lihat aku!" Anak Rubah itu berputar-putar. Semakin lama semakin cepat.

Ayam Jago Kecil memperhatikan. Kepalanya diputar-putar mengikuti gerakan Anak Rubah. Semakin cepat. Ooh, Ayam Jago Kecil mulai merasa pusing. Akhirnya ia jatuh dari atas lemari.

"Hakhakhak!" Anak Rubah tertawa gembira. Dimasukkannya Ayam Jago Kecil ke dalam karung. Diikatnya karung kuat-kuat dengan tali.

Ketika tiba di rumah, Anak Rubah melihat pintu rumahnya terkunci. Induknya tak ada.

"Aku akan mencari ibu dulu," katanya. Diletakkannya karung di depan pintu. Ia lalu pergi mencari induknya.

Di dalam karung, Ayam Jago Kecil merogoh saku bajunya. Ia mengeluarkan gunting, jarum dan benang. Dengan gunting ia melubangi karung. Cepat-cepat keluar. Dimasukkannya sebuah batu besar ke dalam karung. Lubang itu dijahit kembali. Selesai itu, Ayam Jago Kecil pulang.

Tak lama kemudian, Anak Rubah kembali bersama induknya. Anak Rubah mengangkat karungnya. Berat! Anak Rubah tersenyum senang sekali. Ia mengira Ayam Jago Kecil masih ada di dalam karung.

Ketika dibuka.....

Olala! Anak Rubah sangat kecewa. Isinya ternyata hanya batu besar. "Huh!" omel sang Induk. "Batu kau bilang ayam!"

Ayam Jago Kecil kini bertengger di jendela rumahnya. Saat melihat Anak Rubah,

"Hikhikhik! Apa kau sudah sarapan, teman?" tawanya.

Si Anak Rubah cepat-cepat masuk ke dalam rumahnya. Ia kesal dan malu. Sarapan lezatnya berhasil lolos!