10.20.2005
RenUngAn DikAla sEnJa
Saat matahari mulai terbenam, diiringi suara binatang malam menyambut datangnya malam
Ada desir halus mengalir dalam dadaku, menyelinap merasuk relung hatiku
Sejenak terlintas bayangmu, bersamaan dengan itu ada rasa sedih dihatiku
Kau orang yang aku sayangi mengacuhkan aku, tak perduli padaku
Marahkah dirimu padaku, "tidak" itulah yang selalu terlontar dari bibirmu
Tapi kenapa dengan dirimu, kenapa tak perdulikan perasaanku?
Ya.... dirimu terlalu cuek untuk yang satu itu
Dirimu terlalu pandai menjaga perasaan orang lain ,tapi tidak padaku
Tak ada berubah pada dirimu, dari dulu seperti itulah dirimu....
Sabar... itu yang selalu aku lakukan
Tapi sampai kapan seperti ini sabar... sabar dan terus sabar...
Sampai kapan dirimu bisa mengerti dan perduli padaku...
Ah....sudahlah hanya waktu yang bisa menjawab semua itu...
Hanya waktu juga yang akan menunjukkan betapa aku sangat perduli dan sayang padamu