2.09.2005
JoGjAkU..........................
Alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin.........................
kemarin baca harian kedaulatan rakyat, berita utamanya sangan membuat hati senang. BADAI JAUHI PANTAI SELATAN, bersyukur, lega. tapi tak bisa selega itu, masih sedikit was was juga. takut sih gak seberapa takut, biasa aja kok. dan semuanya kita serahin ama yang diatas aja, yang akan terjadi terjadilah. kita cuma bisa berdoa, semoga aja Allah kasih cobaan yang tidak melampaui batas kemampuan kita. dan kita harus tau semua cobaan itu pasti ada hikmahnya.

berbagai cara dilakukan oleh sebagian masyarakat jogja supaya badai itu tidak terjadi. mulai dari masak sayur loder yang terdiri dari 7 macam sayuran dan ada pula yang sampai 12 macam sayuran. hingga harga sayuran dipasar pasar naik dratis menjadi 2 kali lipat, bahkan lebih. mereka percaya klo masak sayur lodeh itu bisa menjauhkan bencana. sebelum ada pemberitaan tentang badai tropis itu. ritual masak sayur lodeh dengan 7 ato 12 macam sayuran hanya dilakukan menjelang 1 suro saja, dan biasanya dilengkapi dengan nasi kuning. tradisi itu dilakukan turun temurun, dan yang masih sering melakukannya biasanya nenek nenek kita. ibukku aja jarang masak sayur lodeh setiap 1 suro. tapi kemarin ini dah masak, em..... yamie ternyata enak juga ya.....?
semalam juga diadakan doa bersama dialun alun utara ato disebut doa Akbar Tolak Bencana - Mubeng Beteng. acaranya dimulai pukul 19.00. dan kegiatan ini juga mendapat restu dari Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X. ada juga acara pembagian air berkah, tapi aku gak gitu ngerti apa arti dan makna air tersebut. selain berdoa bersama acara tersebut juga untuk mewujudkan rasa cinta kepada seluruh warga DIY dan seluruh warga indonesia. biasanya mubeng beteng dilakukan malam 1 suro sama seperti memasak sayur lodeh. tapi karena mau ada kejadian tersebut dilakukan secepatnya tidak perlu menunggu malam suro. lagian artinya sama saja, sama sama berharap mendapatkan berkah keselamatan. itu menurut pendapat sebagian masyarakat jogja. ritual2 tersebut dipercaya masyarakat jogja. tanpa bermaksud menyukutukan Allah.

pada intinya semua masyarakat jogja khususnya berharap badai tropis tidak terjadi, seperti yang sudah diberitakan belakangan ini, dan apapun yang dilakukan semata mata hanya mengingginkan keselamatan kota dan negara ini, Amin.