12.24.2005
Mengobati Sakit dengan Tertawa

GAMPANG sakit? Mungkin karena kurang tertawa.
Tahukah Anda kalau stres, marah dan depresi termasuk emosi negatif yang tidak hanya dapat mempengaruhi sistem kekebalan, tetapi juga mendorong timbulnya masalah jantung serta memperlambat proses penyembuhan berbagai macam penyakit. Sebaliknya, emosi positif seperti cinta, harapan dan humor ternyata efektif menjauhkan tubuh dari gangguan berbagai penyakit.

Bernie Siegel M.D dalam bukunya Peace, Love and Healing mengatakan, salahsatu emosi positif yang terbukti efektif dalam penyembuhan adalah humor.

Kesimpulan itu mempertegas hasil penelitian para pakar di Loma Linda University (1988). Para peneliti menemukan orang yang menonton video lucu selama 60 menit mengalami penurunan hormon stress seperti cortisol dan adrenalin secara signifikan. Hormon tersebut merupakan pemicu berbagai jenis penyakit stres, termasuk depresi dan penyakit jantung.

Penelitin lain menujukan, humor yang dilakukan secara teratur dapat meningkatkan pernafasan dan sirkulasi darah, bahkan sistem kekebalan. Selain itu, humor juga dapat meringankan sakit.

Orang yang tertawa dapat melepaskan painkiller alami yang disebut endorphin. Sementara guyonan baik yang dilakukan secara teratur dapat membantu pikiran lebih fokus pada sesuatu dan mengesampingkan rasa sakit. Meski humor diyakini memiliki dampak positif bagi kesehatan, bukan berarti kesedihan dan duka cita tidak memiliki manfaat. Terbukti, menangis pun memiliki banyak manfaat. Menangis karena memiliki penyakit atau ditinggal orang bukan sekadar mengekspresikan perasaan, tapi juga diyakini dapat merangsang sistem kekebalan. Hanya saja, ketika perasaan negatif ini menjadi pilihan dan mengakibatkan depresi, manfaat bagi kesehatan pun hilang.