9.17.2005
Cerita Sedikit Boleh Kan?
Semua manusia bisa berubah klo ada niat dan kemauan. berubah lebih baik, lebih dewasa, menjadi lebih berarti. keingginan tak akan terwujud tanpa ada niat dan tindakan. perubahan terjadi pada siapa saja, mau berubah menjadi lebih baik ato malah jadi buruk.

Kemarin satu sahabatku waktu smu dateng kerumah ngajakin presentasi, tapi gak jadi karena orangnya lagi gak ada ditempat. akhirnya aku ma dia ke ugm buat cari jajanan sambil cerita2 tentang keluarganya, kebetulan dia dah nikah dan dikaruniai satu orang putri yang sangat cantik dan cerdas berumur 2 th (lagi lucu2nya kan). kelurga yang harmonis, suami yang taat pada agama, berpendidikan, punya tata krama, bertanggung jawab dan berhasil membimbing istri menjadi soleh. istrinya, istri yang taat dan menjunjung tinggi harkat dan martabat suami. dari setiap ceritanya dia bangga sekali pada suaminya yang mampu menjadikan istri yang baik dan soleh. hampir tak percaya rasanya, sahabat yang ada didepanku ini adalah cewek yang 5 th lalu bener2 cewek yang urakan *maaf aku bilang seperti itu karen memang seperti itu dia dulu dan dia juga bilang sendiri* dia sendiri bilang klo aku dulu gak tau aturan, kerjaanya berantem, kluyuran, hura hura, berani sama ortunya, punya pacar aja gak cukup satu dan masih banyak lagi yang lain dan dia sendiri sadari. tapi dia ini mandiri, sekolah aja dia biaya sendiri karena dah gak dikasih duit sama ortunya gara2 gak nurut. tapi akhirnya 3 th yang lalu dia ini ketemu sama suaminya, pacaran 2 bulan langsung diajak nikah. Alhamdulillah, setelah menikah dia mengakui, klo dia berubah dan sadar akan perbuatan2nya selama ini. pelan2 suaminya membimbing kearah yang lebih baik dan tentunya ada kemauan dari sahabatku itu untuk menjadi lebih baik dan berguna bagi kerlurga maka jadilah dia yang sekarang. istri yang soleh, setia, sayang pada suami dan anak, dan selalu menjujung tinggi harkat dan martabat suami. itu yang membuatku bangga sama dia, bangga atas perbuatan dan tingkah lakunya. dan dia juga wanti2 sama aku supaya aku jangan sampai meninggalkan kewajibanku (sholat) karena dia bilang itu penting banget. "maaf yut.. bukanya aku sok, aku tau aku tuh gak lebih baik dari kamu tapi apa salahnya klo aku menginggatkan". padahal aku yakin banget sekarang dia jauh lebih baik dari aku. sebenernya masih pengen banyak lagi cerita tentang dia, tapi ini aja aku dah kehabisan kata kata untuk ngungkapinya. gak cukup 2 jempol buat dia dan suaminya tuk nunjukin kesalutanku tapi 4 jempol sekaligus. yang 2 lagi sapa yang mo minjemin jempolnya....?

Ya Allah Semoga Keharmonisan Keluarga Mereka Bisa Menjadi Contoh Bagi Keluarga2 Yang Lain Amin.